" Air adalah sumber kehidupan "

09 January 2016

Tanaman Penyaring dan Penjernih Air Secara Alami

Tanaman Penyaring dan Penjernih Air Secara Alami

1. Biji Kelor
Image
Adalah Enos Tangke Arung, MP, dosen Fahutan Unmul yang menemukan biji kelor dan menyulapnya menjadi ”serbuk ajaib” yang dapat mengubah air keruh dengan partikel tanah maupun unsur logam menjadi air bersih layak konsumsi, dan memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan.
Endapkan Partikel Logam
Biji buah kelor (Moringan oleifera) mengandung zat aktif rhamnosyloxy-benzil-isothiocyanate, yang mampu mengadopsi dan menetralisir partikel-partikel lumpur serta logam yang terkandung dalam air limbah suspensi, dengan partikel kotoran melayang di dalam air. Penemuan yang telah dikembangkan sejak tahun 1986 di negeri Sudan untuk menjernihkan air dari anak Sungai Nil dan tampungan air hujan ini di masa datang dapat dikembangkan sebagai penjernih air Sungai Mahakam dan hasilnya dapat dimanfaatkan PDAM setempat.
”Serbuk biji buah kelor ternyata cukup ampuh menurunkan dan mengendapkan kandungan unsur logam berat yang cukup tinggi dalam air, sehingga air tersebut memenuhi standar baku air minum dan air bersih,” katanya.
Disebutkan, kandungan logam besi (Fe) dalam air Sungai Mahakam yang sebelumnya mencapai 3,23 mg/l, setelah dibersihkan dengan serbuk biji kelor menurun menjadi 0,13 mg/l, dan telah memenuhi standar baku mutu air minum, yaitu 0,3 mg/l dan standar baku mutu air bersih 1,0 mg/l.
Sedangkan tembaga (Cu) yang semula 1,15 mg/I menjadi 0,12mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih yang diperbolehkan, yaitu 1 mg/l, dan kandungan logam mangan (Mn) yang semula 0,24 mg/l menjadi 0,04 mg/l, telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 0,1 mg/l dan 0,5 mg/l.
Arang
Namun apabila air tersebut dikonsumsi untuk diminum, aroma kelor yang khas masih terasa, oleh sebab itu, pada bak penampungan air harus ditambahkan arang yang dibungkus sedemikian rupa agar tidak bertebaran saat proses pengadukan. Arang berfungsi untuk menyerap aroma kelor tersebut.
Selain itu, dari hasil uji sifat fisika kualitas air Sungai Mahakam dengan parameter kekeruhan yang semula mencapai 146 NTU, setelah dibersihkan dengan sebuk biji kelor menurun menjadi 7,75 NTU, atau memenuhi standar baku air bersih yang ditetapkan, yaitu 25NTU. Untuk parameter warna yang semula sebesar 233 Pt.Co menjadi 13,75 Pt.Co, atau telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 15 Pt.Co dan 50 Pt.Co.
Membuat Serbuk
Cara memperoleh serbuk tersebut cukup sederhana, yaitu dengan menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus, kemudian ditaburkan ke dalam air limbah, dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan, partikel-partikel kotoran yan terdapat di dalam air akan menyatu dan mengendap, sehingga air menjadi jernih.
Enos, yang juga kepala Laboratorium Pulp dan Kertas Fahutan Unmul mengatakan, pihaknya juga telah membuat ekstraktif kelor dengan konsentrasi lima persen, yaitu dengan merebus lima gram tepung biji kelor ke dalam 100 ml air hingga mendidih dan disaring.
”Air saringan kelor ini dapat digunakan untuk menjernihkan air, caranya dengan mencampur tiga hingga lima militer ekstrak biji kelor ke dalam satu liter air dan diaduk dengan cepat,” katanya. Disebutkan, dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji kelor dengan berat masing-masing biji sebesar 2,5 gram tanpa kulit ari, dan dari 10 biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk menjernihkan air sebanyak 40 liter.
Lebih Ekonomis
Kepala laboratorium pengujian air PDAM Unit Cendana (Samarinda), Alimudin mengakui, cara tersebut lebih ekonomis dibanding menggunakan sistem penjernihan air dengan bahan baku tawas yang digunakan selama ini. Perbedaan penjernihan air dengan menggunakan tawas dan serbuk biji kelor adalah pada lamanya waktu pengendapan partikel setelah pengadukan, yaitu hanya lima menit, sedangkan dengan serbuk kelor mencapai 10 hingga 15 menit. Karena tawas jarang diproduksi di Kaltim, pihak PDAM Samarinda mendatangkan tawas dari luar daerah, yaitu dari Sulawesi (Manado) dan Kupang. Tawas tersebut dicampur dengan aluminium dan sulfat sebelum digunakan untuk menjernihkan air sungai.
Menurut Enos Tangke, penggunaan serbuk biji kelor lebih ekonomis dibanding tawas, apalagi tanaman kelor dapat dibudidayakan di Kaltim, sementara daun dan buahnya yang masih muda pun dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan. Enos yang juga dosen pengasuh mata kuliah Pengendalian Pencemaran menambahkan, tanaman kelor yang dikembangbiakkan dengan biji dan stek dapat tumbuh dengan cepat di daerah berair, sehingga dapat dimanfaatkan untuk dibudidayakan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) Mahakam.
”Dalam tiga bulan pertama tumbuhan tersebut sudah cukup besar dan enam bulan kemudian sudah berbuah dan bisa dimanfaatkan bijinya,” katanya.
Oleh sebab itu, tambahnya, memanfaatkan kelor untuk menjernihkan air merupakan alternatif terbaik dan lebih ekonomis, efisien serta turut melestarikan lingkungan dengan membudidayakan tanaman tersebut di sekitar DAS.

2. Kulit Pisang
Image
Dalam film-film kartun  kulit pisang biasanya dimanfaatkan untuk tujuan jahat, dimana orang sering dijebak dengan kulit pisang agar terpeleset. Tak dinyana ternyata kulit pisang yang dijadikan sampah ternyata bermanfaat memurnikan air. Dalam penyaringan air, kulit pisang ini lebih ampuh dari pada penyaringan alami lainnya, karena mampu menyerap logam berat. Sebelum kita tahu, makan pisang kulitnya pasti dibuang.
Tidak perlu modifikasi apapun, kulit pisang yang akan dipakai untuk memurnikan air hanya perlu dicincang kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam air. Dengan sendirinya logam berat seperti timbal dan tembaga akan terserap oleh serat-serat yang terdapat pada kulit pisang.
Logam berat merupakan polutan yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Dalam tubuh manusia, polutan ini bisa terakumulasi dan memicu dampak negatif dalam jangka panjang atau bahkan bisa diturunkan pada generasi berikutnya.
Timbal (Pb) misalnya, bisa menghambat sintesis hemoglobin atau zat merah darah sehingga mengganggu fungsi saraf maupun organ yang lain. Pada anak, timbal bisa menghambat pertumbuhan sel-sel otak dan menurunkan tingkat kecerdasan ketika tumbuh dewasa.
Sementara itu, logam berat yang lain yaitu tembaga (Cu) jika terakumulasi dalam tubuh manusia bisa memicu pengerasan hati (sirosis) dan kerusakan ginjal. Tembaga juga bisa terakumulasi di jaringan saraf dan kornea mata, sehingga merusak fungsi penglihatan.
Untuk pemurnian air minum dari logam berat, teknologi yang ada saat ini umumnya sangat mahal sehingga kurang terjangkau masyarakat umum. Sementara penyaring alami yang pernah diteliti dan terbukti efektif antara lain limbah sabut kelapa dan kulit kacang.
Selain murah dan mudah didapatkan, kelebihan lain dari kulit pisang adalah bisa digunakan berkali-kali. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Industrial & Engineering Chemistry Research baru-baru ini, kulit pisang yang dicincang bisa dipakai sebanyak 11 kali.
 
3. Kangkung dan Kiambang
Image
Kangkung atau bahasa latinnya Ipomoea aquatica forsk merupakan jenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kemudian Kiambang atau Salvinia molesta mitchell dalam latinnya merupakan tumbuhan air berupa paku-pakuan berwarna hijau dan permukaannya ditutupi rambut berwarna putih agak transparan, biasa ditemukan mangapung di air menggenang seperti kolam, sawah, danau atau sungai yang mengalir tenang.
Pertanyaannya, bagaimana kangkung dan kiambang dapat menjadi penjernih air sederhana terutama limbah rumah tangga? Berdasarkan hasil penelitian dapat di sebutkan sebagai salah duanya adalah proses fotosintesis dari tanaman tersebut. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakeri untuk memproduksi energi terpakai atau nutrisi dengan memanfaatkan energi cahaya. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon. Dalam  fotosintesis, karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpanan energi. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Dan faktor lain adalah proses respirasi. Dalam istilah sederhana, respirasi adalah kebalikan fotosintesis. Ini adalah proses di mana zat makanan dipecah dalam kehadiran oksigen untuk membebaskan energi, terutama sebagai panas. Karbon dioksida dihasilkan sebagai produk. Respirasi terjadi disemua sel tumbuhan dan terus berlangsung tanpa cahaya. Jadi selama kegelapan, ketika fotosintesis berhenti respirasi account untuk penyerapan bersih oksigen dan pembebasan karbon dioksida dari pabrik.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, tanaman kangkung dan kiambang memiliki potensi untuk menjernihkan air limbah rumah tangga secara alami, tetapi air tersebut masih belum aman di konsumsi. Selain itu, dapat mengurangi polusi air sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk dan bakteri penular penyakit. Semakin lama berada di air kotor atau air limbah rumah tangga, maka tanaman kangkung dan kiambang akan semakin banyak menyerap zat-zat yang terkandung didalam air. Sehingga air tersebut menjadi lebih jernih dari hari ke hari dan bau yang tidak sedap mulai berkurang. Tanaman kangkung memiliki kemampuan lebih cepat dalam menjernihkan air limbah rumah tangga dari pada tanaman kiambang. Semakin jernih air limbah karena tanaman tersebut maka semakin banyak jumlah endapan yang dihasilkan.
Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah tumbuhan kangkung  dan kiambang dapat ditanam ditempat yang airnya tercemar oleh air limbah rumah tangga seperti sumur, kolam dan air genangan dibawah rumah. Sehingga air tersebut menjadi lebih jernih dan kembali dapat digunakan.
Adapun kelebihan dari pemanfaatan tumbuhan kangkung dan kiambang, yaitu sebagai berikut :
1.      Mudah didapatkan dan tidak memerlukan biaya untuk mendapatkannya.
2.      Mengurangi pencemaran air sebagai sarang penyakit.
3.      Tidak memiliki efek samping.
4.      Tanaman kangkung dapat dikonsumsi.
5.      Tanaman kiambang dapat dijadikan pupuk. Apabila di tempatkan di kolam ikan dapat dijadikan sebagai penghias kolam dan zat hara yang dihasilkan dapat dikonsumsi ikan.
Sedangkan kekurangannya, yaitu air limbah rumah tangga yang telah dijernihkan masih tidak dapat di konsumsi. Karena mikroorganisme dan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh sebagian besar masih terdapat di dalam air hasil penjernihan.
4. Eceng Gondok
Image
Eceng gondok atau Eichhornia crassipes  pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang ilmuan bernama Carl Friedrich Philipp von Martius.  Dia adalah seorang ahli botani berkebangsaan Jerman, di mana pada tahun 1824 ketika sedang melakukan ekspedisi di Sungai Amazon Brasil.
Eceng gondok ditemukan  tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah basah dan rawa, aliran air yang lambat, danau, tempat penampungan air dan sungai. Tumbuhan ini hanya memiliki tinggi sekitar 0,4-0,8 meter dan tidak mempunyai batang, terkadang berakar dalam tanah.
Bentuk daunnya tunggal dan berbentuk oval, sementara ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal dan tangkai menggembung, permukaan daunya licin dan berwarna hijau. Termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir kelopaknya berbentuk tabung. Biji eceng gondok berbentuk bulat dan berwarna hitam.  Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau serta akarnya merupakan akar serabut. Kecepatan menyesuaikan diri membuat tanaman ini tumbuh dengan cepat.
Disamping itu eceng gondok memiliki masa yang besar, tumbuh mengapung diatas permukaan air sehingga mudah dipanen dibandingkan tanaman air lainya.
Namun, tak pelak eceng gondok sering membuat para nelayan dan pengguna transportasi air kewalahan. Meskipun tumbuhan ini mati sekalipun masih dapat menimbulkan masalah, karena ia akan turun ke bagian dasar sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.
Nah, dengan berbagai macam hal yang bisa disebabkan oleh eceng gondok. Dengan bahasa, setiap makhluk punya manfaat, hukum ini juga berlaku pada tumbuhan tersebut yang tidak membuat nggondok (kesal-red).  Pasalnya, Retno Nuraini, Gagas Pradani, Nur Ilmawati, dan Melissa Hamas mengandalkan fungsi tanaman eceng gondok dan karbon aktif untuk daur ulang air limbah rumah tangga. “Air jernih tanpa bau itu nantinya bisa dipakai mandi atau bahan air minum,” kata Gagas.
Pengelolaan itu dimulai dengan mengumpulkan air limbah rumah tangga ke bak penampungan. Dengan asumsi sebuah rumah dihuni lima orang, ujar Melissa, air limbah yang dihasilkan sekitar 700 liter per hari.
Air itu kemudian dialirkan ke kolam yang dipenuhi eceng gondok. Fungsi eceng gondok berdasarkan literatur, kata Gagas, menyerap senyawa-senyawa organik, terutama amonia dan fosfat. “Eceng gondok bersifat fitoremediasi atau tumbuhan yang menyerap polutan.”
Air limbah itu didiamkan di kolam eceng gondok selama 24 jam. Setiap batang eceng gondok sanggup membersihkan air limbah domestik, selain tinja, itu sebanyak 4 liter.
Setelah sehari penuh, katup penutup saluran air di ujung kolam eceng dibuka untuk mengalirkan air ke bak penampungan ketiga di bawah tanah.
Di dalam bak itu mereka menyusun saringan berlapis dengan karbon aktif. Bahan arang yang biasa dipakai untuk menghentikan diare itu berfungsi menghilangkan bau air limbah.  Air jernih tanpa bau itu kemudian akan naik sendiri ke atas atau perlu disedot pompa air agar bisa naik hingga bak penampungan di atap rumah lantai dua.
Selain itu, akar tanaman ini juga dapat menghasilkan zat alleopathy yang mengandung zat antibiotoka dan juga mampu membunuh bakteri coli.
Eceng gondok juga mampu menjernihkan atau menurunkan kekeruhan suatu perairan hingga 120 mg perliter silika selama 48 jam sehingga cahaya matahari dapat menembus perairan dan dapat meningkatkan produktivitas perairan melalui proses fotosintesis bagi tanaman air lainnya.
Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida, contohnya residu 2.4-D dan paraquat. Akar dari tumbuhan eceng gondok (Eichhornia crassipes) mempunyai sifat biologis sebagai penyaring air yang tercemar oleh berbagai bahan kimia buatan industri.
Eceng gondok sangat peka terhadap keadaan yang unsur haranya didalam air kurang mencukupi, tetapi responnya terhadap kadar unsur hara yang tinggi juga besar.  Proses regenerasi yang cepat dan toleransinya terhadap lingkungan yang cukup besar, menyebabkan eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pengendali pencemaran lingkungan.

[Dari berbagai sumber] https://klinikpengobatanalami.wordpress.com

02 July 2015

Ajakan Pengembangan Penelitian chemical penaik pH dari sari tumbuhan

Dear Para Pembaca Bagi  Ilmu

Dikarenakan banyaknya keluhan mengenai pH air olahan reverse osmosis yang tinggi <5ppm, akan tetapi masih ragu untuk menaikkan pH dengan bahan kimia, maka saya berpikiran mengundang mengumpulkan para developer Water Treatment Seluruh Indonesia untuk mengadakan diskusi dan menggagas penelitian pembuatan formula chemical penaik pH dari bahan alami, seperti kita ketahui bahwa di Indonesia sendiri terdapat banyak bahan alami yang bisa kita manfaatkan sebagai bahan pengembangan,

jika ada yang berminat bergabung, bisa menghubungi kami dengan kontak yang ada di blog ini

Best Regards


Sadewo Maneges


01 July 2015

Penyaringan Air Sederhana

Saat ini teknologi pengolahan air telah berkembang dengan pesat dengan penemuan-penemuan baru yang mengagumkan, berbagai teknologi baru bermunculan dari harga yang murah sampai dengan harga milyaran rupiah. namun sistem penyaringan air yang sederhana tetap menjadi pakem dasar beberapa vendor/supplier dalam hal penanganan air bersih.

Di tulisan ini saya akan memberikan contoh dasar penyaringan air yang sangat sederhana yang bisa anda implementasikan untuk keperluan rumah tangga dengan harga yang tentunya sangat terjangkau, penyaringan sederhana ini dapat dipakai untuk mengatasi air yang belum layak dipakai menjadi layak, ada dua jenis penyaringan sederhana yang akan saya ulas di sini yaitu :

1.Penyaringan air menggunakan media

*Buatlah penyaring dari tong atau ember plastik ukuran besar ( carilah bahan yang tidak berkarat mis. stainless, palstik, FTPE) dan disesuaikan dengan kapasitas yang diinginkan, bikin keran di bagian samping bawah tong (kira-kira jarak 10cm dari dasar tong)

24 May 2015

How Reverse Osmosis Works

Beginilah Cara Kerja Membran Reverse Osmosis, semoga dapat membantu, saya tidak menciptakan videonya, tetapi hanya membantu anda untuk memperbanyak referensi ilmu anda tentang pengolahan air.